Minggu, 19 Desember 2010

JARINGAN WIFI (Wireless Fidelity)


 Tugas Jaringan Komputer (teori)
 -----------------------------------------------------------------------------------------

1.      TEKNOLOGI JARINGAN WIFI (Wireless Fidelity) 

Wi-Fi merupakan singkatan dari (Wireless Fidelity), yang memiliki pengertian sekumpulan standar yang    digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.

Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11,  yaitu:

·         802.11a
·         802.11b
·         802.11g
·         802.11n

Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi
Kecepatan
Frekuensi
Band
Cocok
dengan
11 Mb/s
~2.4 GHz
b
54 Mb/s
~2.4 GHz
a
54 Mb/s
~2.4 GHz
b, g
100 Mb/s
~5 GHz
b, g, n
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.

Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
  • Channel 1 - 2,412 MHz;
  • Channel 2 - 2,417 MHz;
  • Channel 3 - 2,422 MHz;
  • Channel 4 - 2,427 MHz;
  • Channel 5 - 2,432 MHz;
  • Channel 6 - 2,437 MHz;
  • Channel 7 - 2,442 MHz;
  • Channel 8 - 2,447 MHz;
  • Channel 9 - 2,452 MHz;
  • Channel 10 - 2,457 MHz;
  • Channel 11 - 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.

Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan (WMAN).

Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.

Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.

Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.

Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.

Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).

2.      Komponen utama jaringan Wi-fi :
·          Access Point adalah komponen yang berfungsi menerima dan mengirimkan data dari adapter wireless. Komponen ini bertindak selayaknya hub/switch pada jaringan Ethernet.
·          Wireless LAN Device merupakan komponen berupa kartu yang dipasang di mobile/desktop PC
·          Mobile/Desktop PC merupakan komponen untuk mengakses internet melalui Wi-Fi bagi para pengguna
·          Ethernet LAN adalah perangkat untuk memproses sinyal data untuk jaringan computer

3.      Tipe Jaringan WiFi
Saat ini dikenal dua tipe jaringan WiFi yaitu Ad hoc dan infrastructure. 

·         jaringan Ad hoc
      Di dalam jaringan Ad hoc, setiap komputer dengan suatu adapter jaringan nirkabel berkomunikasi secara langsung dengan setiap komputer lain dengan adapter nirkabel. Supaya sistem ini bisa jalan dengan baik, maka masing-masing komputer harus berada di dalam satu lokasi yang sama. Dengan kata lain jaringan nirkabel akan lebih baik apabila komputer dalam jaringan ditempatkan dalam satu lokasi yang tidak berjauhan, misalnya dalam satu ruangan atau dalam satu lokasi tertentu.

Apabila Anda akan menginstalasi jaringan WiFi Ad hoc sebenarnya cukup praktis. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa dengan sistem ini Anda dapat menyambung atau menghubungkan komputer dalam suatu jaringan dengan jangkauan 100 kaki. Di samping itu Ad hoc sangat bermanfaat dan praktis apabila jaringan ini digunakan sewaktu-waktu, misalnya dalam suatu seminar, diskusi, rapat dan sebagainya.

Jarang untuk jaringan WiFi berbeda-beda tergantung jenis dan pabrik pembuatan adapter yang digunakan. Selain itu masalah jangkauan ini juga tergantung jumlah titik akses dan kecepatan yang diperlukan untuk mengakses suatu jaringan berbasis WiFI.
Apabila Anda akan menghubungkan lebih dari dua komputer yang jaraknya lebih dari 100 kaki, maka yang perlu diperhatikan adalah proses setting atau setup jaringan infrastruktur WiFi. 

·         infrastruktur WiFi 

Sebenarnya tipe jaringan ini didasarkan pada suatu titik akses yang menggunakan adapter nirkabel ataupun bisa juga dicantelkan ke jaringan Ethernet. Titik akses dengan tipe ini membolehkan jarak yang lebih jauh dibanding jaringan Ad hoc, karena masing-masing komputer dengan adapter nirkabel perlu berada di dalam jangkauan titik akses saja dan bukan dilingkungan yang lebih luas.

Anda mungkin pernah mendengar standar jaringan sebelumnya? Yaitu HomeRF. Tipe ini kalah bersaing dengan WiFi. HomeRF merupakan spesifikasi yang tidak jauh berbeda dengan WiFi, bahkan saat ini menawarkan kecepatan 1 Mbps. Selain itu ada standar yaitu Bluetooth. Standar ini didesain untuk membuat PAN (Personal Area Network) yang mengizinkan device berkomunikasi satu sama lain tanpa kabel. Misalnya, komputer notebook, personal digital assistant, dan telepon selular mendukung Bluetooth, maka masing-masing device dapat berkomunikasi dengan device lainnya hanya dengan berada di dalam proximity yang dekat.

Jadi dengan demikian tiga standar tersebut mirip dalam desain teknisnya tetapi tidak kompatibel satu sama lain. Bagi standar yang didesain untuk jaringan di rumah atau di kantor kecil, WiFi menawarkan kecepatan koneksi yangh lebih baik. HomeRF lebih kuat tetapi lambat dibanding WiFi. Bluetooth dirancang hanya untuk PAN (Personal Area Network).

Beberapa tipe koneksi nirkabel lainnya memakai infra merah sebagai pengganti gelombang radio. Pemakaian infra merah praktis agak terbatas karena kecepatannya sedikit lebih lambat dan komputer-komputer harus berada di dalam satu lingkungan yang harus berdekatan dan kelihatan satu sama lain agar bisa berkomunikasi.

Microsoft Windows Vista menyediakan piranti-piranti baru yang cukup akurat dan canggih yang membuat jaringan dengan WiFi menjadi lebih mudah. Konfigurasi jaringan nirkabelnya yang otomatis mendukung jaringan WiFi dan menghilangkan perkiraan proses konfigurasi jaringan nirkabel. Setelah Anda mengaktifkan konfigurasi jaringan nirkabelnya yang otomatis, Microsoft Windows Vista mendeteksi jaringan nirkabel yang tersedia.

Memakai Jaringan Saluran Telepon

Saat ini sebagian besar kantor dan perumahan sudah memasang dan menggunakan telepon sebagai sarana komunikasi. Saya yakin rumah Anda pun sudah memasang line telepon. Jaringan saluran telepon memanfaatkan keuntungan dari pemasangan kabel kawat untuk menghubungkan komputer-komputer Anda. Teknologi ini didukung dan distandarisasikan oleh sekelompok pakar industri yang disebut Home PNA (Home Phoneline Networking Alliance) dan teknologi ini bisa beroperasi dengan memanfaatkan keuntungan dari bandwidth saluran telepon yang tidak dipakai. Jaringan saluran telepon tidak terganggu dengan layanan telepon biasa Anda, sehingga Anda masih dapat menelepon dan memakai jaringan rumah Anda dalam waktu bersamaan.
Jaringan saluran telepon tidak sama seperti koneksi memakai telepon. Dengan koneksi memakai telepon, satu komputer pada jaringan Anda memakai saluran telepon untuk berhubungan ke Internet. Dengan jaringan saluran telepon, masing-masing komputer pada jaringan dipasang ke saluran telepon, tetapi masing-masing komputer itu pada dasarnya tidak melakukan sambungan telepon apa pun. Sebaliknya, masing-masing komputer itu memakai bandwidth ekstra pada kabel telepon fisik untuk berkomunikasi satu sama lain. Anda dapat mempunyai jaringan saluran telepon yang menghubungkan semua komputer Anda dan melakukan koneksi memakai telepon dari salah satu komputer dalam waktu bersamaan.

Untuk memakai saluran telepon Anda, Anda tidak perlu memasang kabel baru apa pun atau memakai hub jaringan, tetapi Anda harus memastikan bahwa stopkontak telepon letaknya di dekat setiap komputer yang ingin Anda hubungkan ke jaringan. Satu-satunya hardware baru yang Anda butuhkan adalah adapter jaringan saluran telepon bagi setiap komputer dan kabel telepon yang cukup untuk dipasang dari komputer ke stopkontak telepon. Pasang saja kabel telepon ke stopkontak telepon di dekat komputer Anda, lalu pasang ujung kabel yang lain ke adapter jaringan saluran telepon yang sesuai. Namun untuk sistem ini di Indonesia kelihatannya masih jarang digunakan karena berbagai hal. Perlu diketahui bahwa jaringan komputer menggunakan saluran telepon secara ekonomis memang jauh lebih murah dan kecepatannya pun lumayan yaitu sekitar 10 Mbps.

Memakai Jaringan Ethernet

Jaringan komputer menggunakan Ethernet adalah tipe koneksi jaringan yang sangat populer bagi kebanyakan pemakai di Indonesia. Ethernet relatif tidak mahal untuk dipakai dan juga menyediakan cara yang sangat cepat baik untuk proses instalasi, setting maupun dalam hal pengiriman informasi di antara komputer-komputer yang terkoneksi ke jaringan. Saat ini ada dua tipe kabel Ethernet, yaitu coaxial dan UTP (unshielded twisted pair). Kabel coaxial berbentuk seperti tipe kabel yang dipakai untuk antena televisi, sedangkan kabel UTP menyerupai kabel telepon dengan konektor yang sedikit lebih besar. Saat ini kemungkinan besar orang sudah tidak lagi menggunakan jaringan Ethernet coaxial karena UTP sudah menjadi trend dan sudah menjadi pilihan utama. Bagi pemakaian jaringan, Anda membutuhkan tipe kabel UTP yang dinamakan Category 5 (Cat5) UTP atau 10/100BaseT Cat5. Suatu jaringan yang didasarkan pada kabel Cat5 UTP mengharuskan Anda mempunyai hardware tambahan yang dinamakan hub apabila jaringan komputer melibatkan komputer lebih dari 2 unit.

Sedangkan mengenai kelemahan utama jaringan yang didasarkan pada Cat5 UTP adalah jumlah pengkabelan yang mungkin dibutuhkan. Bila Anda mempunyai beberapa komputer yang tersebar di beberapa ruangan, maka Anda cukup banyak kabel, konektor.
Anda mungkin sudah mengetahui bahwa saat ini banyak digunakan kabel Cat5 UTP yang sudah diinstalasi. Untuk mengetahui apakah kabel tersebut jenis Cat5 UTP atau bukan Anda dapat melihatnya dari stopkontak dan periksa pelatnya. Apakah stopkontak itu merupakan konektor RJ-11 yang normal atau stopkontak itu tampaknya jauh lebih besar. Kalau bentuk konektor itu seperti stopkontak telepon tetapi lebih besar, kemungkinan konektor tersebut adalah RJ-45, yang merupakan tipe konektor yang dipakai dengan Cat5 UTP.
Memilih Kecepatan Ethernet

Seperti kita ketahui saat ini bahwa HUB dan NIC atau Ethernet dikenal ada dua kecepatan yang paling umum yaitu Ethernet dan Fast Ethernet. Kecepatan akses Ethernet dapat digunakan sebagai sarana tukar menukar informasi dengan kecepatan 10 Mbps, sedangkan Fast Ethernet bisa digunakan untuk tukar menukar data dalam 100 Mbps.

Apabila di kantor atau di rumah Anda mempunyai komputer kurang dari delapan unit dan semuanya terkoneksi ke jaringan dan semuanya digunakan untuk mengakses Internet, printer sharing, maka Ethernet 10 Mbps adalah pilihan yang paling murah dan kecepatannya pun cukup bisa diandalkan. Kemudian apabila Anda merencanakan memakai jaringan untuk berbagai keperluan, misalnya mendengarkan musik, film, menyetel musik, tukar menukar file grafis, internet, printer sharing dan lain-lain, maka kartu jaringan yang paling sesuai adalah Fast Ethernet.

Kemudian apabila Anda akan menggunakan berbagai tipe koneksi jaringan, seperti Ethernet yang digabungkan dengan saluran telepon, nirkabel, dan lain-lain, maka pemakaian HUB dan NIC atau Ethernet yang 100 Mbps merupakan kebutuhan.

4.      Kelemahan Jaringan WIFI

Masalah keamanan merupakan hal yang sangat penting dalam jaringan komputer, terutama dalam jaringan wireless. Kehadiran berbagai vendor produk wireless yang menyajikan beragam produk dengan harga terjangkau turut andil menjadi pendorong maraknya penggunaan teknologi wireless. Teknologi wireless ini tidak hanya cocok untuk digunakan pada kantor ataupun pengguna bisnis. Pengguna rumahan juga bisa menggunakan teknologi ini untuk mempermudah konektivitas. Makalah ini lebih ditujukan untuk memberikan informasi mengenai ancaman serta cara cepat dan mudah untuk mengamankan jaringan wireless. Seperti sudah dibahas di awal, teknologi wireless memang relatif lebih rentan terhadap masalah keamanan. Sesuai namanya, teknologi wireless menggunakan gelombang radio sebagai sarana transmisi data. Proses pengamanan akan menjadi lebih sulit karena Anda tidak dapat melihat gelombang radio yang digunakan untuk transmisi data.

WEP (Wired Equivalent Privacy) yang menjadi standart keamanan wireless sebelumnya, saat ini dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di internet. WPA-PSK yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat ini juga sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionary attack secara offline.

Beberapa kelemahan pada jaringan wireless yang bisa digunakan attacker melakukan serangan antara lain:
·          Celah Keamanan

Banyak pengguna jaringan wireless tidak bisa membayangkan jenis bahaya apa yang sedang menghampiri mereka saat sedang berasosiasi dengan wireless access point (WAP), misalnya seperti sinyal WLAN dapat disusupi oleh hacker. Berikut ini dapat menjadi ancaman dalam jaringan wireless, di antaranya:

Sniffing to Eavesdrop

Paket yang merupakan data seperti akses HTTP, email, dan Iain-Iain, yang dilewatkan oleh gelombang wireless dapat dengan mudah ditangkap dan dianalisis oleh attacker menggunakan aplikasi Packet Sniffer seperti Kismet.

Denial of Service Attack

Serangan jenis ini dilakukan dengan membanjiri (flooding) jaringan sehingga sinyal wireless berbenturan dan menghasilkan paket-paket yang rusak.

Man in the Middle Attack

Peningkatan keamanan dengan teknik enkripsi dan authentikasi masih dapat ditembus dengan cara mencari kelemahan operasi protokol jaringan tersebut. Salah satunya dengan mengeksploitasi Address Resolution Protocol (ARP) pada TCP/IP sehingga hacker yang cerdik dapat mengambil alih jaringan wireless tersebut.

Rogue/Unauthorized Access Point

Rogue AP ini dapat dipasang oleh orang yang ingin menyebarkan/memancarkan lagi tranmisi wireless dengan cara ilegal/tanpa izin. Tujuannya, penyerang dapat menyusup ke jaringan melalui AP liar ini.

Konfigurasi access point yang tidak benar

Kondisi ini sangat banyak terjadi karena kurangnya pemahaman dalam mengkonfigurasi sistem keamanan AP.

Kegiatan yang mengancam keamanan jaringan wireless di atas dilakukan dengan cara yang dikenal sebagai Warchalking, WarDriving, WarFlying, WarSpamming, atau WarSpying. Banyaknya access point/base station yang dibangun seiring dengan semakin murahnya biaya berlangganan koneksi Internet, menyebabkan kegiatan hacking tersebut sering diterapkan untuk mendapatkan akses Internet secara ilegal. Tentunya, tanpa perlu membayar.

·          Hide SSID

Banyak administrator menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan wireless mereka dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan mereka. Hal ini tidaklah benar, karena SSID sebenarnya tidak dapat disembuyikan secara sempurna. Pada saat saat tertentu atau khususnya saat client akan terhubung (assosiate) atau ketika akan memutuskan diri (deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka client akan tetap mengirimkan SSID dalam bentuk plain text (meskipun menggunakan enkripsi), sehingga jika kita bermaksud menyadapnya, dapat dengan mudah menemukan informasi tersebut. Beberapa tools yang dapat digunakan untuk mendapatkan ssid yang di-hidden antara lain: kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack dan masih banyak lagi. Berikut meupakan aplikasi Kismet yang secang melakukan sniffing.

·          WEP

Teknologi Wired Equivalency Privacy atau WEP memang merupakan salah satu standar enkripsi yang paling banyak digunakan. Namun, teknik enkripsi WEP ini memiliki celah keamanan yang cukup mengganggu. Bisa dikatakan, celah keamanan ini sangat berbahaya. Tidak ada lagi data penting yang bisa lewat dengan aman. Semua data yang telah dienkripsi sekalipun akan bisa dipecahkan oleh para penyusup. Kelemahan WEP antara lain :
   1. Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
   2. WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
   3. Masalah Initialization Vector (IV) WEP
   4. Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32)
WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24 bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV). Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104 bit.

Pada dasarnya, setiap paket data yang dikirim dengan menggunakan enkripsi WEP terdiri dari Initialization Vector (IV) dan data yang terenkripsi berisi sebuah checksum (bagian untuk mengecek apakah ada perubahan pada data yang dikirimkan). Titik lemah WEP terletak pada IV yang panjangnya 24 bit. Sebuah algoritma biasanya digunakan untuk menghitung kode terenkripsi dari IV dan kunci WEP sebelum dikirim melalui WLAN. Penerima data akan merekonstruksi data dengan IV dan kunci WEP yang tentunya sudah ditentukan. Standar WEP sebenarnya menyarankan agar kode IV selalu berbeda untuk setiap paket data. Sayangnya, tidak semua produsen melakukan hal tersebut.
Pembuat standar WEP juga tidak menyebutkan bagaimana cara membuat IV. Pada umumnya digunakan random generator. Dengan digunakannya generator semacam ini, bisa dipastikan cepat atau lambat kode IV yang sama akan digunakan kembali. Para peneliti memperkirakan IV yang sama dipergunakan setiap 4.000-5.000 paket data. Setelah mengetahui prinsip dari WEP, penyusup hanya perlu menunggu digunakannya IV yang sama untuk kemudian menghitung kunci WEP dan selanjutnya masuk ke dalam jaringan. Pada tahap ini, penyusup bisa melakukan apa pun dalam jaringan wireless. Software untuk melakukan semua hal tersebut bisa didapatkan gratis di Internet. Dengan sedikit tambahan pengetahuan dan latihan, membuka enkripsi WEP dapat dilakukan dengan mudah. Dengan berbekal software tersebut, setiap orang bisa belajar menjadi penyusup.
Serangan diatas membutuhkan waktu dan packet yang cukup, untuk mempersingkat waktu, para hacker biasanya melakukan traffic injection. Traffic Injection yang sering dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan packet ARP kemudian mengirimkan kembali ke access point. Hal ini mengakibatkan pengumpulan initial vektor lebih mudah dan cepat. Berbeda dengan serangan pertama dan kedua, untuk serangan traffic injection diperlukan spesifikasi alat dan aplikasi tertentu yang mulai jarang ditemui di toko-toko, mulai dari chipset, versi firmware, dan versi driver serta tidak jarang harus melakukan patching terhadap driver dan aplikasinya.
Aplikasi yang bisa digunakan untuk melakukan mengcapture paket yaitu Airodump. Berikut merupakan contoh aplikasi airodump yang sedang mengcaptute paket pada WLAN.
Setelah data yang dicapture mencukupi, dilakukan proses cracking untuk menemukan WEP key. Aplikasi yang bisa digunakan untuk melakukan menembus enkripsi WEP yaitu Aircrack. (http://www.masrendra.info/)

5.      Keunggulan dan Kelemahan Jaringan WiFi
Keunggulan jaringan WiFi yaitu sebagai berikut:
·                 biaya pemeliharaan murah
·                 infrastruktur berdimensi kecil
·                 pembangunannya cepat
·                 mudah dan murah untuk direlokasi
·                 mendukung portabilitas.
       Kelemahan jaringan WiFi adalah:
·                 biaya peralatan mahal
·                 delay yang sangat besar
·                 kesulitan karena masalah propagasi radio
·                 mudah untuk terinterferensi
·                 kapasitas jaringan kecil, karena keterbatasan spectrum
·                 keamanan atau kerahasian data kurang aman.

1 komentar:

  1. cara'nya biar wifi'nya tambah koneksi gimana ..
    dan kecepatan saya sekitar 300 kbps .. tpy di buat download koog 50-70 kbps .. gimna biar 300 juga

    BalasHapus